Kehamilan Mola Hidatidosa (Mola Hydatidosa)
Kehamilan mola merupakan komplikasi
dan penyulit kehamilan pada trimester satu. Hasil konsepsi
pada kehamilan mola tidak berkembang menjadi embrio
setelah pembuahan tetapi terjadi villi koriales disertai dengan degenerasi
hidropik. Rahim
menjadi lunak
dan berkembang lebih cepat dari usia kehamilan yang normal,
tidak dijumpai adanya janin, dan rongga rahim
hanya terisi oleh jaringan seperti buah anggur. Kehamilan mola
hidatidosa disebut juga dengan kehamilan anggur.
Pengertian Kehamilan Mola Hidatidosa
Kehamilan mola
hidatidosa adalah suatu kondisi tidak normal
dari plasenta
akibat kesalahan pertemuan ovum dan sperma sewaktu fertilisasi
(Sarwono Prawirohardjo, 2003).
Mola hidatidosa adalah penyakit neoplasma yang jinak berasal dari kelainan pertumbuhan trofoblas plasenta atau calon plasenta dan disertai dengan degenerasi kristik villi dan perubahan hidropik sehingga tampak membengkak, edomatous, dan vaksikuler (Benigna).
Mola hidatidosa adalah penyakit neoplasma yang jinak berasal dari kelainan pertumbuhan trofoblas plasenta atau calon plasenta dan disertai dengan degenerasi kristik villi dan perubahan hidropik sehingga tampak membengkak, edomatous, dan vaksikuler (Benigna).
Kejadian Kehamilan Mola Hidatidosa
Kehamilan mola
hidatidosa ditemukan pada wanita
dalam masa reproduksi dan multiparitas.
Kejadian kehamilan mola
hidatidosa di rumah sakit besar Indonesia berkisar 1 dari 80 kehamilan. Sedangkan di negara
barat prevalensinya adalah 1 : 200 atau 2000 kehamilan.
Patofisiologi Kehamilan Mola Hidatidosa
Penyakit
trofoblastik gestasional (GTD) terjadi ketika diferensiasi sel normal
dalam blastokis berhenti dan sel trofoblastik berpoliferasi. Poliferasi trofoblas
mengakibatkan peningkatan kadar hCG. Mola
hidatidosa komplit terjadi ketika ovum
tidak mengandung kromosom dan sperma
mereplikasi kromosomnya sendiri ke dalam zigot
abnormal. Gambaran mikroskopik kehamilan mola
hidatidosa antara lain proliferasi
trofoblas,
degenerasi hidopik dari stroma villi, serta terlambatnya pembuluh
darah dan stroma.
Klasifikasi Kehamilan Mola Hidatidosa
Kehamilan mola
hidatidosa dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Mola hidatidosa lengkap;
- Mola hidatidosa parsial, dan
- Mola hidatidosa invasif.
Mola hidatidosa lengkap
Mola
hidatidosa lengkap apabila vili hidropik, tidak ada janin
dan membran, kromosom maternal
haploid
dan paternal 2 haploid.
Mola hidatidosa parsial
Mola
hidatidosa parsial apabila janin
tidak teridentifikasi, campuran villi hidropik dan normal,
kromosom
paternal diploid.
Mola hidatidosa invasif
Mola
hidatidosa invasif apabila korioadenoma destruen, menginvasi miometrium,
terdiagnosis 6 bulan pasca evakuasi mola.
Etiologi Kehamilan Mola Hidatidosa
Penyebab kehamilan mola
hidatidosa antara lain faktor ovum, imunoselektif trofoblas,
sosio ekonomi
rendah, paritas
tinggi, umur hamil ibu di atas 45 tahun, kekurangan protein,
infeksi
virus dan faktor
kromosom.
Tanda dan Gejala Kehamilan Mola Hidatidosa
Kebanyakan wanita
dengan kehamilan mola juga mengalami reaksi kehamilan seperti wanita
hamil normal. Wanita
dengan GTD mengalami perdarahan bercak coklat gelap pada akhir
trimester pertama. Hipertensi dan hiperemesis akibat kehamilan sebelum umur kehamilan 20 minggu. Inspeksi pada muka dan badan
tampak pucat kekuning-kuningan atau disebut muka mola (mola face).
Pemeriksaan
fisik
ditemukan pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan, tidak ditemukan ballotemen dan denyut
jantung janin, keluar jaringan mola.
Kadar hCG tinggi dan tiroksin plasma juga mengalami peningkatan. Pemeriksaan USG terdapat gambaran vesikular (badai salju) dan tidak terlihat janin.
Kadar hCG tinggi dan tiroksin plasma juga mengalami peningkatan. Pemeriksaan USG terdapat gambaran vesikular (badai salju) dan tidak terlihat janin.
Diagnosa Banding Kehamilan Mola Hidatidosa
Diagnosa
banding dari kehamilan mola
hidatidosa antara lain: kehamilan ganda, hidramnion
atau abortus.
Komplikasi Kehamilan Mola Hidatidosa
Komplikasi
yang dapat timbul akibat kehamilan mola
hidatidosa adalah:
- Perdarahan hebat sampai syok;
- Perdarahan berulang;
- Anemia;
- Infeksi sekunder;
- Perforasi karena tindakan dan keganasan, dan
- Keganasan apabila terjadi mola destruens/ koriokarsinoma
Penatalaksanaan Kehamilan Mola Hidatidosa
Prinsip penatalaksanaan
kehamilan mola
hidatidosa adalah evakuasi dan evaluasi.
- Jika perdarahan banyak dan keluar jaringan mola, maka atasi syok dan perbaiki keadaan umum terlebih dahulu;
- Kuretase dilakukansetelah diagnosis dapat ditegakkan secara pasti;
- Pemeriksaan dan pemantauan kadar hCG pasca kuretase perlu dilakukan mengingat kemungkinan terjadi keganasan;
- Penundaan kehamilan sampai 6 bulan setelah kadar ?-hCG normal, dan
- Pemberian kemoterapi pada mola hidatidosa dengan resiko tinggi.
Referensi
Errol,
Norwitz. 2006. At Glance Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta: erlangga. Hlm: 70-71
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika. Hlm: 47.
Linda, Walsh. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC. Hlm: 452-453
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm: 238-243.
Scoot, James. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika. Hlm: 525-533.
Image, biomedicum.ut.ee.
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika. Hlm: 47.
Linda, Walsh. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC. Hlm: 452-453
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm: 238-243.
Scoot, James. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika. Hlm: 525-533.
Image, biomedicum.ut.ee.
0 komentar:
Posting Komentar